BEIJING, iNews.id - Presiden China Xi Jinping dan mitranya dari Ukraina, Volodymyr Zelensky, berkomunikasi melalui sambungan telepon, Rabu (26/4/2023). Ini merupakan percakapan pertama kedua pemimpin sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2023.
Dalam percakapan tersebut, Xi mengatakan kepada Zelensky China akan mengirim utusan khusus ke Kiev untuk bertemu semua pihak. Tujuannya untuk mengupayakan perdamaian.
Media pemerintah China melaporkan, pemerintahan Xi akan fokus mempromosikan pembicaraan damai kedua pihak bertikai. Selain itu China akan mendorong upaya gencatan senjata sesegera mungkin.
"Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan negara besar yang bertanggung jawab, kami tidak akan duduk diam atau menuangkan bahan bakar ke api, apalagi mencari keuntungan," kata Xi, seperti dilaporkan kembali Reuters.
Perang yang sudah berlangsung selama 14 bulan itu berada di ambang gelombang baru yang sengit. Ukraina mempersiapkan serangan balasan terhadap posisi pasukan Rusia setelah musim dingin berakhir.
Para pejabat Ukraina sejak lama meminta China untuk menggunakan pengaruhnya terhadap Rusia untuk membantu mengakhiri perang.
Xi berkunjung ke Rusia bulan lalu guna mempromosikan 12 poin proposal damai. Namun tawaran itu disambut skeptis oleh negara-negara Barat karena keberpihakan China terhadap Rusia. Seperti diketahui China tak mau mengecam invasi Rusia ke Ukraina.