Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, pada minggu lalu mencurigai pembahasan mengenai kerja sama pertahanan antara Jepang, India, Australia, dan Amerika Serikat—yang salah satunya diprakarsai Washington—adalah upaya membentuk pakta pertahanan mirip NATO di Indo-Pasifik.
Namun, Suga membantah kecurigaan China dan menjelaskan bahwa Jepang lebih memilih untuk meningkatkan kerja sama tingkat menteri luar negeri, patroli bersama di Laut China Selatan, serta kerja sama transfer ilmu dan teknologi pertahanan.
Jepang, kata Suga, telah membantu negara-negara anggota PBB di Asia Tenggara (ASEAN) memelihara keamanan di Laut China Selatan melalui kegiatan patroli. Salah satunya bertujuan mencegah aktivitas penangkapan ikan secara ilegal di wilayah perairan yang disengketakan tersebut.
“Saya juga ingin memanfaatkan reputasi pasukan penjaga keamanan laut kami untuk membina sumber daya manusia (di negara-negara ASEAN, red) untuk bidang (pertahanan maritim) ini,” ujar Suga.