ATHENA, iNews.id - Pemerintah Yunani menutup 12 sekolah minoritas muslim Turki di negaranya. Hal ini membuat pemerintah Turki meradang dan menyebutnya sebagai upaya jahat kepada kaum minoritas.
Kementerian Pendidikan Yunani menutup 12 sekolah minoritas muslim dengan alasan terlalu sedikit siswa. Ke 12 sekolah tersebut, delapan berada di Rhodope (Rodop) dan empat lainnya di Xanthi (Iskece) di Thrace, barat Yunani.
Sebelumnya, Yunani juga telah menutup 132 sekolah minoritas secara sistematis sejak 20211. Di provinsi Rhodope, Xanthi, dan Evros, jumlah sekolah telah turun menjadi 103.
Sontak, penutupan sekolah ini memicu kemarahan warga Turki yang berada di Yunani. Mereka menyebut pemerintah telah melanggar hak pendidikan anak-anak minoritas.
Dewan Konsultasi Minoritas Thrace Barat Turki menyatakan, tindakan Yunani merupakan upaya yang sengaja direncanakan dan jahat.
Pendidikan minoritas ditentukan oleh perjanjian internasional, terutama Perjanjian Lausanne 1923, dan protokol yang ditandatangani antara Turki dan Yunani.
"Kami ingin menekankan kekecewaan dan protes kami terhadap praktik anti-demokrasi di negara kami, Yunani mengenai pendidikan minoritas dan sikapnya yang tidak peka terhadap tuntutan adil yang telah disuarakan selama bertahun-tahun," bunyi pernyataan tersebut.