“Tidak mudah, mereka semua berada di ruang yang sama. Tapi jika Anda tidak setuju dan Anda ingin mengungkapkannya secara politis, terutama seperti Chrystia yang baru saja walk out, itu adalah ekspresi kebijakan. Itu tidak menghalangi kita untuk membicarakan (hal) yang penting," ujarnya.
Sementara Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan keputusan soal kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin ke pertemuan puncak atau KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022 akan menunggu perkembangan dan sangat bergantung dari kondisi di depan.
“Kami akan mengklarifikasi ini. Bagaimana pun juga Indonesia penyelenggaranya,” kata Peskov, dikutip dari Reuters, Kamis (7/4/2022).
Pernyataan itu disampaikan Peskov menjawab pertanyaan wartawan di Moskow tentang seruan beberapa pemimpin negara anggota G20 agar Putin tak diundang terkait invasi Rusia ke Ukraina.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva bulan lalu mengatakan Putin berencana hadir di Bali pada KTT G20. Dia juga menyebutkan banyak negara yang ingin mengusir Rusia dari forum ekonomi itu.
"Tidak hanya G20, banyak organisasi mencoba untuk mengusir Rusia, reaksi Barat benar-benar tidak proporsional," kata Lyudmila, di Jakarta, pada 23 Maret.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada Rabu (6/4/2022), mengatakan kepada anggota Komite Jasa Keuangan DPR, pemerinah akan memboikot sejumlah pertemuan G20 jika delegasi Rusia tetap hadir. Dia juga menegaskan Rusia harus dikeluarkan dari blok forum ekonomi dunia tersebut terkait invasi ke Ukraina sejak 24 Februari.