Zohrani lahir dari pasangan cendekiawan ternama, yaitu sutradara Mira Nair dan profesor Mahmood Mamdani. Zohran tumbuh dalam lingkungan multikultural dan politis. Masa kecilnya berpindah-pindah, dari Kampala ke Cape Town hingga menetap di New York saat usia 7 tahun.
Sejak kuliah, ia aktif dalam isu Palestina, keadilan rasial, dan advokasi untuk masyarakat termarjinalkan. Bahkan sebelum masuk politik, Zohran bekerja sebagai konselor warga yang terancam kehilangan rumah akibat penyitaan.
Seperti dijelaskan sebelumnya, Zohrani adalah seorang rapper. Dia menjadikan musik sebagai media menyalurkan keresahannya. Ia merilis karya indie bertema antikolonialisme dan migrasi, serta menjadi music supervisor film ibunya, Queen of Katwe.
Namun justru krisis perumahan dan ketimpangan ekonomi di Queens membuatnya mencalonkan diri ke New York State Assembly tahun 2020, dan menang. Ia menjabat sejak 2021 dan menjadi satu dari sedikit legislator negara bagian yang terang-terangan menyatakan diri sebagai sosialis demokrat.
Zohran Mamdani terpilih sebagai anggota DPR negara bagian untuk distrik 36 (Astoria, Queens) setelah mengalahkan petahana Partai Demokrat. Sejak itu, ia memperjuangkan berbagai agenda progresif, termasuk:
- Perumahan untuk semua: mendorong pembangunan 200.000 unit, hentikan penggusuran.
- Transportasi publik gratis: mendorong penghapusan ongkos bus dan subway
- Childcare universal: layanan penitipan anak gratis bagi seluruh warga
- Pajak progresif: menaikkan tarif bagi miliarder dan perusahaan besar
- Defunding polisi: mengalihkan dana ke layanan sosial dan kesehatan mental
Zohran Mamdani adalah sejarah baru bagi New York. Jika diputuskan menang, ini menjadi awal yang segar bagi New York dan Mamdani akan menjadi orang Muslim pertama yang akan memimpin New York, Amerika Serikat.