Atas temuan itu, pihaknya telah melakukan penyelidikan epidemiologi kasus. Yakni dengan identifikasi faktor resiko berdasarkan wawancara dan pengambilan sampel lingkungan.
Kemudian, Sudinkes Jakut juga terus menggencarkan sosialisasi gangguan gagal ginjal akut kepada masyarakat.
"Kami melakukan WhatsApp blast terkait gangguan gagal ginjal akut dengan sasaran lintas sektor dan masyarakat," katanya.