Polana menambahkan, langkah menghadirkan layanan BISKITA TransPakuan yang diberikan subdisi dengan skema BTS ini, dalam konteks kebijakan transportasi perkotaan merupakan kebijakan yang bersifat pull policy. Kebijakan ini dimaksudkan menarik minat masyarakat semaksimal mungkin untuk menggunakan angkutan umum dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
"Untuk keberlanjutan layanan ini dibutuhkan kebijakan yang bersifat push policy, yaitu kebijakan yang mendorong masyarakat lebih memilih menggunakan angkutan umum massal. Kebijakan yang bersifat push policy ini dapat berupa kebijakan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi atau kebijakan yang mendorong persyaratan yang lebih ketat untuk kepemilikan kendaraan pribadi," tuturnya.
Dalam soft launching kali ini, operasional bus baru pada koridor 5 yaitu Stasiun Bogor-Ciparigi dengan 10 unit bus dan 27 titik pemberhentian. Secara keseluruhan program BTS di kota Bogor direncanakan akan tersedia 49 unit bus dengan ukuran sedang secara bertahap untuk melayani 6 koridor meliputi koridor 1 (Terminal Bubulak-Sidangiang), koridor 2 (Terminal Bubulak-Ciawi), koridor 5 (Stasiun Bogor-Ciparigi), dan koridor 6 (Parung Benteng- Air Mancur).
"Saya berharap layanan ini dapat memberikan pelayanan terbaik dan menjadi pilihan masyarakat Bogor dalam bermobilitas," kata Polana.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan bus ini sejarah baru transportasi massal di Kota Bogor. Konsep ini juga berjalan dengan program konversi 3 angkot menjadi 1 bus.
"Ini adalah sejarah baru transportasi publik di Bogor. Pada intinya ini adalah kekuatan konsep dan kedua komunikasi yang dikembangkan semua steakholder. Konsep Ini masih arus dikawal, konsep konversi ini harus jujur bahwa 3 menjadi 1 bus. Yang dihancurkan itu yang sudah tidak layak jalan, kalau yang masih layak jalan akan dipelat hitamkan dikembalikan kepada pemilik atau badan hukum," ucap Bima.
Diharapkan bus ini juga menjadi kebiasaan baru masyarakat dalam menggunakan jasa transportasi massal. Layanan BISKITA TrasnsPakuan ini sedianya masih gratis hingga akhir tahun 2021.
"Kita tidak hanya menyambut bus baru, tapi Insya Allah kita memulai kebiasaan baru. Memulai kebudayaan baru, memulai hal-hal baik yang baru. Membiasakan berhenti pada tempatnya, membiasakan menyetop bus di shelternya, membiasakan tidak membuang sampah di bus, membiasakan sopir memenuhi standar pelayanan, membiasakan menggunakan aplikasi, membiasakan pembayaran dengan non tunai walaupun hari imi masih gratis, tapi nanti diumumkan sampai kapan. Tapi kira-kira sampa akhir tahun ini masih gratis. Kita pastikan pelayanan to the best," tutur Bima.