JAKARTA, iNews.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sedikitnya 204 korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, masih mengungsi. Para pengungsi tersebar di posko RPTRA Rasela dan Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Jakarta Utara.
"Menurut data BPBD DKI hingga pukul 12.00 WIB, tercatat jumlah pengungsi sebanyak 204 jiwa, rinciannya di Kantor PMI Jakarta Utara bertambah tujuh jiwa, sehingga menjadi 193 jiwa; dan RPTRA Rasela berkurang 17 jiwa, sehingga menjadi 11 jiwa," kata Plh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, M Ridwan Ibrahim, dalam keterangannya, Senin (6/3/2023).
Dia menyebut, Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya melakukan penanganan terbaik bagi korban dan pengungsi. Termasuk memastikan kebutuhan dasar para pengungsi seperti makanan dan pakaian tercukupi.
“Bantuan yang disalurkan ini terdiri dari makanan, pakaian, dan obat-obatan. Bantuan ini akan terus diupayakan untuk disalurkan secara optimal dan kontinu. Hal ini adalah upaya kami untuk memastikan kondisi korban dan pengungsi dapat memenuhi kebutuhan dasarnya,” kata Ridwan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkies) Provinsi DKI Jakarta hingga Senin (6/3/2023) pukul 12.00 WIB, korban meninggal akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang berjumlah 18 jiwa. Sedangkan, 38 jiwa sedang dalam penanganan tim medis di sembilan rumah sakit.
Sebelumnya, kebakaran melanda Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam sekitar pukul 20.20 WIB. Warga sempat mencium bau bahan bakar minyak (BBM) yang sangat menyengat sebelum api menyala.
Diduga ada kebocoran pipa BBM di dalam area depo. Kebakaran pun meluas ke permukiman warga di Kampung Tanah Merah yang bersebelahan langsung dengan depo.