JAKARTA, iNews.id - Perjalanan dari Jakarta menuju Bali sering menjadi tantangan tersendiri bagi para wisatawan maupun pelaku bisnis. Kepadatan arus lalu lintas, biaya tol yang tinggi, dan potensi macet di jalur utama membuat banyak orang mencari alternatif. 3 jalur alternatif Jakarta Bali kini menjadi solusi populer untuk mempercepat perjalanan sekaligus menghemat biaya transportasi.
Tidak hanya menawarkan rute berbeda, jalur-jalur ini juga memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman bagi para pengendara.
Rute pertama ini memanfaatkan jalan tol yang ada hingga Semarang, kemudian dilanjutkan melalui jalur pantai utara Pulau Jawa menuju Surabaya sebelum menyeberang ke Bali. Keuntungan utama jalur ini adalah akses tol yang relatif mulus hingga Semarang, sehingga bisa menghemat waktu dibandingkan sepenuhnya melalui jalur darat non-tol.
Para pengendara dapat memanfaatkan rest area di jalur tol Cipali dan Pantura untuk beristirahat, mengisi bahan bakar, dan menikmati kuliner lokal. Di Semarang dan Surabaya, terdapat beberapa pilihan tempat makan yang menyajikan masakan khas daerah setempat, memberikan pengalaman wisata kuliner yang menarik selama perjalanan panjang.
Jalur ini menjadi favorit pengendara yang ingin menghindari kepadatan tol Cipali dan Pantura. Dari Jakarta, kendaraan diarahkan melalui Bandung dan Tasikmalaya, kemudian menyeberang ke wilayah selatan Jawa hingga Cilacap. Dari Cilacap, perjalanan dilanjutkan menuju Banyuwangi sebelum menyeberang ke Bali menggunakan kapal feri.
Keunggulan jalur ini adalah pemandangan alam yang lebih variatif, mulai dari pegunungan Bandung, dataran tinggi Tasikmalaya, hingga pantai selatan Jawa. Selain itu, jalur ini juga menawarkan pengalaman kuliner lokal yang kaya, seperti nasi timbel di Bandung, sate maranggi Tasikmalaya, dan ikan bakar Banyuwangi. Jalur ini cocok bagi pengendara yang mengutamakan kenyamanan dan pengalaman wisata selama perjalanan.
Rute ketiga memadukan tol hingga Semarang, dilanjutkan ke Yogyakarta, dan menuju Surabaya sebelum menyeberang ke Bali. Jalur ini cocok untuk pengendara yang ingin sekaligus mengunjungi kota-kota budaya di Jawa Tengah dan Timur.
Selain menjadi jalur transportasi, rute ini juga menyediakan kesempatan untuk berwisata sejarah dan budaya, misalnya mengunjungi Keraton Yogyakarta, Candi Prambanan, dan kota-kota pelabuhan lama di Jawa Timur. Banyak warung dan restoran lokal di sepanjang jalur ini yang menyajikan makanan khas daerah, sehingga perjalanan bukan hanya soal tiba di tujuan, tetapi juga pengalaman kuliner dan budaya.