BOGOR, iNews.id - Sebagian besar kasus Covid-19 di wilayahnya tercatat di klaster keluarga dengan total kasus mencapai 1.387 orang, terdiri dari meninggal 51 orang dan masih sakit 395 orang. Diduga pasien tertular dari kantor.
Wali Kota Bogor Bima khawatir dengan 32 persen kasus Covid-19 yang berasal dari klaster keluarga. Dia akan mengkaji data tersebut agar bisa menjadi acuan pencegahan Covid-19.
“118 diantaranya berasal dari klaster keluarga. Namun kalau didalami lagi, kita akan mendapatkan data yang saya kira sangat penting, yakni 32 persen dari klaster keluarga tersebut disebabkan oleh tempat kerja atau perkantoran. Jadi, yang terpapar di keluarga ini adalah terpapar di perkantoran,” katanya, Senin (5/10/2020).
“Lalu 29 persen dari fasilitas kesehatan, kemudian dari Jakarta dan luar kota itu 19 persen, acara-acara keluarga 4 persen, transmisi lokal artinya dari pemukiman itu 7 persen, transportasi 2 persen, sedangkan dari mall, kantin dan minimarket masing-masing 3 persen. Artinya, saat ini yang paling berbahaya adalah klaster perkantoran,” katanya lagi.
Sementara dari tempat umum seperti rumah makan atau restoran itu persentasenya kecil. Dia menilai rumah makan sudah menerapkan protokol kesehatan yang baik.