Sampai saat ini, petugas masih terus mendalami kasus tersebut karena para korban yang menjadi pelanggan oknum LGBT.
"Kita ketahui hanya melaksanakan aksi mereka sebanyak 4 kali, 2 di Jakpus, 2 lainnya di luar Jakpus," jelasnya.
Setelah menipu, para pelaku menjual barang-barang milik korban untuk kehidupan sehari-hari. "Dijual kembali, hasilnya untuk berbagi bersama, kehidupan sehari-hari mereka," katanya.