JAKARTA, iNews.id - Terdapat sejumlah tempat wisata di Jakarta dari zaman penjajahan. Seluruh destinasi tersebut menyimpan sisa-sisa kejayaan Belanda atau bangsa penjajah lainnya.
Karenanya, deretan tempat ini cocok untuk dikunjungi bagi wisatawan yang ingin mempelajari sejarah Jakarta tempo dulu. Adapun deretan destinasi wisata peninggalan Penjajah di Jakarta adalah sebagai berikut.
Saat masa penjajahan Belanda, bangunan bernuansa vintage yang kini bernama ‘Museum Fatahillah’ dulunya merupakan balai kota. Bangunan yang ada di kawasan Kota Tua tersebut didirikan pada tahun 1707.
Bentuknya menyerupai Istana Dam yang ada di Kota Amsterdam, Belanda. Di sana, terdapat sejumlah ruangan yang dulunya difungsikan sebagai kantor beberapa instansi dan disertai peralatan yang masih terpampang rapi.
Masih di Kota Tua, terdapat pula museum Bank Indonesia atau yang bernama De Javasche Bank. Bangunan tersebut dulunya merupakan kantor bank terkemuka pada masa kolonial Belanda.
Jika mengunjungi museum Bank Indonesia, Anda akan dapat melihat berbagai uang dari masa ke masa, bahkan sejak zaman Kerajaan Nusantara. Penyajian informasi pada museum ini juga dilakukan dengan sangat modern.
Di zaman penjajahan, wabah sempat merebak di Kota Tua dan membuat Belanda memutuskan untuk memindahkan pusat pemerintahan Batavia. Dari sanalah, Weltevreden dipilih sebagai pusat pemerintahan Gubernur Jenderal Daendels.
Terdapat pula kediaman masyarakat elit Belanda di kota baru tersebut. Kini, Weltevreden bisa dikunjungi dan memiliki sejumlah peninggalan sejarah, seperti Museum Kebangkitan Nasional, Gedung Kesenian Jakarta, hingga Rumah Raden Saleh.
Jembatan Gantung Kota Intan terletak di sekitar area Kota Tua. Dulunya, sungai di bawah jembatan ini merupakan jalur bagi kapal-kapal yang melintas.
Karena memiliki hidraulik, maka jembatan bisa dibuka atau ditutup ketika ada kapal yang sedang melintas. Walaupun sudah tidak berfungsi lagi karena telah rapuh, keindahan jembatan yang kini didaulat menjadi monumen ini masih bisa dinikmati.