Menurutnya, anggota tim liputan berusaha melindungi Ade Armando yang terus menerus diserang dan dipukuli tapi tim kemudian terjatuh dan terpental. Karena tidak mungkin bisa menolong, tim yang terpental mencari polisi untuk meminta pertolongan.
“Polisi kemudian datang dan memberikan pertolongan. Setelah diamankan dan ditarik ke dalam gedung DPR oleh pihak kepolisian, Ade Armando mendapatkan penanganan dokter polisi pada pukul 16.10 WIB. Kondisinya sadar, bisa berkomunikasi, dan menghubungi keluarganya,” ucapnya.
Karena ada penyekatan massa, Nong melanjutkan Ade Armando baru bisa dievakuasi dan sekitar jam 18.00 WIB sampai ke RS. Saat ini, kondisi Ade Armando masih terus dalam pantauan dokter. Dia menderita luka serius di bagian wajah, kepala dan sekujur badannya.
“Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan ada pendarahan dalam di bagian kepala. Ade Armando beberapa kali muntah dengan mengeluarkan darah. Kini tim kedokteran sedang berusaha menangani Ade Armando,” tutur Nong.
Terkait aksi ini, Nong menegaskan pihaknya mengutuk keras perlakuan biadab terhadap Ade Armando. Perlakuan ini jelas menunjukkan betapa kebiadaban telah menjadi pertunjukan yang memuakkan. Pihaknya pun berharap pelaku penganiayaan Ade Armando bisa segera ditangkap karena ini bukan insiden biasa.
“Kami berharap pihak aparat secepatnya menangkap pelaku penganiayaan terhadap Ade Armando. Sebab ini bukan insiden biasa. Ini adalah sejenis ancaman bagi siapa saja yang berusaha merawat akal sehat di Indonesia. Semoga Allah SWT melindungi bangsa ini dari semua pihak yang mau merusaknya,” tuturnya.