JAKARTA, iNews.id – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku sering mendapati kritik dan komentar pedas dari netizen di media sosial (medsos) sejak dia mulai memimpin Ibu Kota pada Oktober tahun lalu. Namun, Anies menanggapi semua kritik dan komentar negatif itu dengan santai.
Ketika ditanya bagaimana rasanya mendapat serangan-serangan dari warganet di dunia maya, dia mengibaratkannya seperti dilempar tusuk gigi (nyaris tidak berasa apa-apa—red). Anies mengatakan, kondisi saat ini jauh berbeda bila dibandingkan dengan saat masa kampanye Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017. Ketika itu, komentar-komentar negatif begitu ramai dan keras menyerang dirinya dan Sandiaga Salahuddin Uno.
“Sekarang kalau disebut serangan, rasanya seperti dilempari tusuk gigi. Kalau dulu kan keras sekali. Kalau sekarang, ya sudah biasa aja. Jauh dibandingkan dengan ketika masa kampanye,” kata Anies di Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Menurut mantan rektor Universitas Paramadina itu, kritik warga terhadap kebijakan publik yang diambil pemerintah bukanlah hal baru. Bahkan, bagi dia kritik masyarakat bisa menjadi modal untuk membangun Jakarta menjadi lebih baik.
Anies menegaskan, komentar-komentar negatif tanpa dasar tidak akan pernah masuk ke telinganya. Menurut dia, komentar-komentar semacam itu tidak lebih dari sekadar obrolan di warung-warung kopi.
“Komentar itu bukan barang baru. Sekarang telinga kita tambah. Gimana caranya? Ini ngatur perasaan. Biasa aja. Sama seperti juga kalau yang lain buat kebijakan. Jadi, make it easy, saya sudah ngalamin kampanye di Jakarta,” ucapnya.