Dalam kesempatan tersebut, Anies menjelaskan bahwa daging yang sudah diolah, sebelum dibagikan, memiliki keunggulan.
“Mudah-mudahan, mereka menerima ini dengan kemudahan, antara lain pertama, mengurangi kerumitas daging basi, kedua, dengan daging yang dimasak maka saat mereka menerima, mereka tak perlu keluar biaya untuk mengolahnya,” tuturnya.
Untuk diketahui, sebanyak 500 kilogram daging sapi kurban didistribusikan di empat titik lokasi pembuatan Soto Nusantara dari lima UMKM, yakni UMKM binaan Jakarta (Soto Sapi Bang Irwan di Loksem Barito), UMKM yang merupakan soto legendaris Jakarta (Soto Globe H. Oji di Pasar Baru), UMKM milenial (Warpopski di Tebet), dan UMKM yang tergabung dalam Papmiso (Soto Solo Bu Dani dan Rawon Pak Har di SMA Muhammadiyah 1 Jakarta).
Daging kurban tersebut diolah menjadi 5.500 porsi soto, untuk kemudian disalurkan kepada yatim piatu dan kaum dhuafa yang sudah didata oleh Dinas Sosial DKI Jakarta.
Dalam proses pengolahan daging kurban bersama UMKM tersebut, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta turut berkolaborasi dengan PP Muhammadiyah DKI Jakarta untuk penyediaan Dapur Bersama di SMA Muhammadiyah 1 Jakarta.
Di samping itu, sebanyak 1.288 kilogram daging sapi kurban didistribusikan kepada 25 hotel dan restoran di lima Wilayah Kota Administrasi, untuk kemudian diolah menjadi 5.250 boks makanan siap santap dan disalurkan kepada 15 RW padat penduduk dari 10 kelurahan (penentuan lokasi berdasarkan Pergub No. 90 Tahun 2018) yang menjadi sasaran pendistribusian daging kurban.
"Sehingga, total jumlah paket Dapur Kurban yang dibagikan sebanyak 10.750 paket," ucap Anies.