JAKARTA, iNews.id – Sebagai kota terbesar di Indonesia, Jakarta masih menyimpan persoalan ketimpangan sosial di sana sini. Karenanya, Gubernur Anies Baswedan mendorong pendayagunaan zakat, infaq, sadaqah (ZIS) untuk mengatasi masalah tersebut.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu mengatakan, saat ini masih banyak orang yang menyepelekan keberkahan zakat. Padahal, menurut dia, zakat mampu menghadirkan keseimbangan di tengah-tengah masyarakat.
“Zakat ini potensinya luar biasa besar. Bila kita mengembangkan kajian yang serius tentang pengelolaan zakat, insya Allah efeknya akan besar untuk keseimbangan masyarakat. Karena fungsi dari zakat adalah sebagai equalizer, untuk menyeimbangkan,” ujar Anies di Jakarta, Kamis (31/5/3018).
Berdasarkan data yang diperolehnya, total dana yang berhasil dihimpun Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadakah (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta pada 2016 mencapai Rp154 miliar. Tahun berikutnya, dana yang dikumpulkan lembaga itu meningkat sebesar Rp192 miliar.
Untuk menjaga tren positif tersebut, kata Anies, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta siap mendorong pencapaian target BAZIS Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp300 miliar pada tahun ini. “Saya berharap target BAZIS DKI sebesar Rp300 miliar tercapai. Kami akan bantu dan kami akan dorong capaian itu,” tuturnya.
Ketua BAZIS Provinsi DKI Jakarta, Zahrul Wildan mengatakan, dana yang berhasil dihimpun lembaganya sejauh ini (per Mei 2018) baru mencapai 60 persen dari yang ditargetkan atau sekira Rp180 miliar. Kebanyakan dana yang terkumpul tersebut berasal dari pegawai di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
“Kami sudah mengadakan pengumpulan ZIS kepada masyarakat. Karena yang kami dapatkan dalam pengumpulan zakat selama ini, kebanyakan dari pegawai Pemprov DKI Jakarta. Jadi, ke depan yang saya harapkan (dana ZIS) dari masyarakat,” ucap Zahrul.