"Fakta kita sampaikan apa adanya dan data kematian tidak pernah kita tutup-tutupi, kita melaporkan antara yang sudah dites sehingga bisa dinyatakan Covid maupun yang oleh dokter didiagnosa Covid tapi belum ada laboratorium. Kita catat semuanya lalu kita memiliki data yang lengkap atas pelayanan kematian dan peristiwa itu," ujarnya.
Anies bercerita saat awal pandemi Covid-19 dirinya dituding melebihkan data kematian. Bahkan, sempat ada anggapan Pemprov DKI menakut-nakuti dengan data kematian.
"Pada waktu itu sebagian menyampaikan Jakarta melebih-lebihkan, membesar-besarkan, menakut-nakuti, sekarang kita sudah jalan dua tahun, nggak ada yang kita takut-takuti, itu fakta bahwa ada problem besar yang sedang mengancam kota kita," kata Anies.