JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mengklaim terus berupaya mengedukasi masyarakat untuk menaati protokol kesehatan demi mencegah penularan covid-19. Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan upaya edukasi yang dilakukan terkendala oleh masyarakat sendiri.
Bima Arya pun menjelaskan suatu hasil survei pernah menyatakan 50 persen warga Kota Bogor meragukan adanya covid-19. Hal itu disampaikan Bima dalam diskusi virtual bertema ‘Menjaga Masyarakat Produktif dan Aman di Masa Pandemi’ di Jakarta, Kamis (24/9/2020).
“Di Kota Bogor ini ada survei menarik yang menyatakan ada 19 warga Bogor yang percaya covid-19 itu konspirasi. Ada 29 persen warga Bogor yang tidak percaya dan 50 persen yang galau antara percaya dan tidak,” kata Bima.
Dia pun menjelaskan angka-angka tersebut menimbulkan kekhawatiran menghambat penanganan covid-19. Oleh sebab itu Bima menegaskan edukasi menjadi kunci agar masyarakat percaya dan patuh pada protokol kesehatan.
"Kuncinya adalah edukasi. Tak mungkin kita melakukan pengawasan ketat, memberikan sanksi, dan membatasi kegiatan masyarakat tanpa adanya edukasi," ujarnya.
Menurutnya dokter dan profesi yang berkompetensi di bidang kesehata diharap menjadi garda terdepan dalam mengedukasi masyarakat. Setelah itu baru tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pejabat pemerintah.
“Oleh karena itu kami bentuk Tim Merpati, ini tugasnya keliling menyasar segmen-segmen dari pesantren untuk tokoh agama masuk di sini, kemudian anak muda. Tim Merpati ini penyampai pesan kesehatan dan mereka terus berkeliling,” katanya.