Kemudian pada hari kedua, para siswa dan perangkat sekolah melakukan skenario simulasi gempa.
"Simulasi dimulai dengan tim siaga/guru yang ditunjuk memberikan tanda bahwa gempa terjadi, diikuti dengan praktik berlindung yang benar. Simulasi berlanjut dengan mempraktikkan evakuasi aman menuju titik kumpul," ujarnya.
Dalam simulasi ini, tampak para siswa merunduk, berlindung di bawah meja atau melindungi kepala dan batang leher, lalu bertahan hingga guncangan usai.
BPBD berharap, pihak sekolah nantinya teratur saat merespons bencana. Misalnya, ada orang-orang yang bertugas membunyikan sirene, melakukan evakuasi, dan tahu di mana titik evakuasi.