BEKASI, iNews.id - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna menekan penyebaran virus Corona atau Covid-19 sudah diberlakukan di Bekasi, Jawa Barat. Kebijakan itu menuai pro dan kontra.
Salah satunya, Wahyudin (25) yang merasa sejak pemberlakuan atau sebelum PSBB, dagangannya selalu tak habis, karena sepinya pembeli. Terlebih, jam operasionalnya dibatasi karena pemberlakuan PSBB.
"Dari 2 minggu yang lalu. Cuma enggak tahu ni, kalau PSBB sampai 14 hari. Harapannya sih ramai, mudah-mudahan ini kan baru dua hari penerapan, besok atau lusa mudah-mudahan ramai," kata pria yang berdagang sayur mayur dan kelapa parut tersebut, Kamis (16/4/2020).
Kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bekasi, lanjut dia, memang harus dipatuhi. Tetapi, nasib bagi pedagang harus juga diperhatikan.
"Enggak tahu dapat atau enggak, saya perantau. Katanya perantau dapat juga. Harapannya sih dapat, karena bingung juga kalau dagang begini," katanya.