"Jumlah kasus aktif itu lebih dari 40 ribu di Jakarta dan masih naik angkanya. Padahal dahulu ketika kita alami gelombang pertama di awal Februari itu paling tinggi 27 ribu, sekarang 40 ribu, jadi angkanya cukup tinggi," tuturnya.
Kendati demikian, Anies memaparkan bahwa testing yang dilakukan DKI sangat tinggi yakni 13,5 kali lipat dari standar yang sudah ditetapkan WHO. Bahkan, jumlah testing di Jakarta separuhnya dari total nasional.
"Jadi sangat tinggi bahkan kalau dihitung proporsi Indonesia kira-kira 45 sampai 50 persen dari testing yang ada di Indonesia itu dilakukan di Jakarta, rumah sakit juga begitu kapasitasnya dinaikan terus jauh diatas kapasitas," kata dia.