"Kalau motifnya itu dia sakit hati. Jadi kalau si pelaku ini kan masih keponakan, dia kerja bareng sama si korban, jaga toko Madura itu," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Ully saat dikonfirmasi, Senin (13/5/2024).
Menurut Titus, FA merasa diperlakukan sewenang-wenang oleh korban. FA kerap dimarahi karena dianggap tidak mampu bekerja.
"Jadi dia itu sering dimarahi. Itu kan tokonya 24 jam dia kayak merasa udah kerja bagus. Kayak tidur subuh-subuh dibangunin, 'Lu kalau kerja lu tidur aja, jangan di sini'. Begitu beberapa kali," jelas Titus.
Dia mengatakan FA membunuh pamannya itu menggunakan golok. Golok itu milik pedagang es kelapa di samping warung korban dan sudah disiapkan FA sejak siang hari.
"Jadi kalau rangkaian kejadiannya itu dia (korban) pas sore itu lagi makan, dihantam dari belakang sama si pelaku (FA) pakai parang," kata dia.