Rozak lantas menjelaskan yang membuatnya mengerahkan keluarga dan rekan-rekannya di Ormas menggeruduk RSUD Cengkareng. Lantaran tak tega melihat Muhammad (53) ditempatkan di ruang Covid-19, meski hasil test menyatakan non-reaktif dan hasil swab belum keluar.
Rozak menegaskan pihak keluarga mengkhawatirkan kondisi psikologis pasien yang ditempatkan di ruang Covid-19. "Karena disini jauh dari rumah enggak bisa dibesuk cuma video call aja. Itu kan ganggu psikologis pasien," kata Rozak.
Karenanya, setelah membuat surat pernyataan dengan pihak rumah sakit, Rozak menegaskan siap menerima risiko dengan apa yang diderita pasien.
Belakang menurut Rozak, Muhammad mengalami penyakit infeksi paru paru sehingga pekan lalu dilarikan ke Rumah Sakit Tugu Koja sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Cengkareng pada Sabtu (17/10/2020).
"Nanti kalau dia positif Covid-19, kita siap antar lagi. Masalahnya kalau disini kan kejiwaan dia terganggu, itu makanya kita minta keluar," ucapnya.
Kapolsek Cengkareng, Kompol Hutagaol yang ada di lokasi membenarkan telah ada kesepakatan antara pihak RSUD Cengkareng dan keluarga terkait pemulangan pasien.
"Dari hasil mediasi, pasien akan djbawa ke rumah berdasarkan surat pernyataan," katanya.