JAKARTA, iNews.id – Penyidikan kasus pengaturan skor sepak bola Indonesia masih terus didalami Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia bentukan Mabes Polri. Hari ini (29/12/2018), polisi memeriksa lima mantan pemain Timnas di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya.
Kelima pemain yang diperiksa adalah Firman Utina, Ponaryo Astaman, Maman Abdurahman, Hamkah Hamzah, dan mantan kiper Timnas Marcus Horison.Kelimanya merupakan eks patriot Timnas Indonesia di Piala AFF 2010.
Kedatangan kelima mantan skuad Timnas itu untuk memenuhi panggilan pemeriksaan Satgas Anti-Mafia Bola, sekaligus memberikan klarifikasi terkait isu tentang adanya match fixing yang diduga terjadi saat Piala AFF 2010. Mereka diperiksa penyidik sekitar 5,5 jam.
“Banyak informasi yang kita berikan kepada tim Satgas mulai jam 11.00 WIB tadi, kurang lebih sekitar 5,5 jam. Intinya ada tiga hal, pertama klarifikasi teman-teman di AFF 2010. Semua isu AFF 2010 itu tidak benar, ini dari sisi pemain,” kata mantan pemain Timnas Ponaryo Astaman di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (29/12/2018).
Dalam pemeriksaan tersebut, mantan skuad Piala AFF 2010 juga menyampaikan dukungan atas langkah-langkah yang dilakukan Satgas Anti-Mafia Bola. Mereka menyatakan siap membantu Polri dalam memberantas mafia bola di pesepakbolaan Indonesia.
“Kami mengimbau kepada seluruh pesepakbola di Indonesia bahwa tanggungjawab membongkar mafia bola ini juga ada di pemain. Jadi kalau mereka memberikan keterangan langsung bisa menghubungi call center dari Satgas. Ditunggu informasi yang mereka (pemain) tahu,” ujar dia.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan empat tersangka, yakni anggota Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih, anggota Komisi Eksekutif (Exco) Johar Lin Eng, mantan anggota Komisi Wasit Priyanto alias Mbah Pri, dan anaknya Anik Yuni alias Tika. Keempatnya saat ini masih ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.