Sebagai solusi, ia mengusulkan penggantian gerobak dorong dengan gerobak motor listrik yang lebih ramah lingkungan. “Kita harus lebih inovatif dan humanis. Sudah tidak zamannya lagi pakai gerobak dorong,” tegasnya.
Meski demikian, Ghozi tetap memberikan apresiasi kepada RT dan RW yang telah berinisiatif dalam pengelolaan sampah, meskipun warga harus mengeluarkan biaya setiap bulannya. Ia juga menyarankan agar petugas pengangkut sampah dilibatkan dalam bagian dari DLH, sehingga pengelolaan sampah dapat lebih terkoordinasi.
Selain itu, Ghozi mengajak warga Jakarta untuk turut berperan dalam mengelola sampah secara mandiri, seperti melakukan pemilahan sampah rumah tangga dan memanfaatkan sampah organik sebagai pupuk.
“Masyarakat juga harus ikut serta. Yuk, mulai memilah sampah sebelum dibuang. Ini bisa meningkatkan kesadaran kita dalam menjaga lingkungan,” katanya.