Sambodo menduga bus Transjakarta yang menabrak dari belakang dalam kecepatan tinggi. Sebab, posisi akhir kecelakaan, bus Transjakarta yang ditabrak terdorong hingga sejauh sekira 15 meter dari Halte Cawang Ciliwung.
"Kalau kita lihat posisi akhir kendaraan ini cukup jauh majunya ada kurang lebih 15 meter dari posisi kendaraan yang harusnya berhenti, jadi kan terdorongnya dengan kecepatan cukup tinggi," katanya.
Sopir bus salah satu Transjakarta tewas akibat kecelakaan itu. Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan itu. Korban meninggal ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati. Sedangkan korban yang mengalami luka dibawa ke Rumah Sakit Budi Asih.
"Untuk penyebabnya kita masih selidiki apakah memang ini human error artinya kelalaian si pengemudi, ngantuk dan sebagainya atau bisa saja remnya blong dan sebagainya, kita lihat hasil penyelidikan di lapangan seperti apa," tutur Sambodo.
Kecelakaan yang melibatkan dua bus Transjakarta berada di jalur khusus Transjakarta di Jalan MT Haryono dekat dengan Exit Tol Cawang. Sopir diduga lalai sehingga tidak bisa mengendalikan bus yang dikemudikan.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menyebut diduga kuat sopir mengantuk. "Mengantuk. Jadi dugaannya mengantuk sopirnya karena informasi dari saksi, karyawan itu baru keluar pool jam 03.00 WIB dini hari kemungkinan mengantuk karena tidak ada rem sama sekali. Remnya langsung bruk menabrak. Jadi gak berhenti di halte," kata Argo.