Festival Kasih Nusantara diawali dengan ibadah Natal yang diikuti ASN Kristen dan Katolik Kemenag beserta keluarga, pimpinan aras gereja nasional, pendeta, rektor PTKK, mahasiswa, hingga umat dari anak sekolah Minggu sampai lansia.
Ibadah Natal dipimpin Pdt Ivan Kristiono dengan Doa Syafaat oleh Romo RD Kol (Purn) Yos Bintoro, berlangsung khidmat melalui puji-pujian, penyalaan lilin, firman Tuhan, doa syukur, dan doa berkat.
Jeane juga mengungkapkan sebelum puncak Festival Kasih Nusantara, Kemenag telah menggelar berbagai kegiatan seperti jalan sehat lintas agama, aksi sosial, pembagian sembako lintas iman, pemeriksaan kesehatan gratis, seminar C-Light di sejumlah kota, serta aksi bersih rumah ibadah.
Sementara itu, Dirjen Bimas Katolik Kemenag Suparman mengatakan Festival Kasih Nusantara juga membuka donasi bagi masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
“Kami berharap kepada keluarga-keluarga kita di tiga provinsi itu, tetaplah berpengharapan bahwa semua ini akan kita lalui bersama-sama,” katanya.
Seusai ibadah Natal, Menteri Agama Nasaruddin Umar hadir bersama tokoh lintas agama dan jajaran pejabat Kemenag, disambut suasana hangat yang semakin semarak dengan lantunan lagu Laskar Pelangi.
Menag mengapresiasi Festival Kasih Nusantara yang dirangkai dengan berbagai kegiatan sosial dan menegaskan perayaan ini menjadi ruang refleksi dan solidaritas kebangsaan.
“Tidak ada perayaan Natal tahun ini tanpa doa untuk saudara-saudara kita di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Kalian tidak sendiri. Seluruh anak bangsa ikut bersama kalian,” ujar Menag.
Menag juga menegaskan komitmen Kemenag untuk mengedepankan kurikulum cinta dan ekoteologi serta mengajak umat menjadikan Tahun 2026 sebagai awal yang lebih baik.
Festival Kasih Nusantara menegaskan wajah keberagamaan Indonesia yang inklusif, kolaboratif, dan berlandaskan cinta kasih serta nilai kemanusiaan universal.