JAKARTA, iNews.id – Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, mengkritik pemasangan batu bronjong atau instalasi gabion yang berada di kawasan di Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta Pusat yang menelan anggaran Rp150 juta. Pemasangan batu itu tepat berada di posisi instalasi bambu Getih-Getah yang dibongkar beberapa waktu lalu.
Gembong mengaku tak paham dengan ide Gubernur Anies Baswedan yang memasang instalasi gabion itu di Jantung Ibu Kota. Tumpukan batu bronjong, kata dia, tak bisa dikategorikan ke dalam karya seni, sehingga tak ada urgensi memasang tumpukan batu di pusat Ibu kota.
“Ya saya gagal paham memahami itu. Artinya itu maksudnya apa? apakah untuk instalasi seni atau apa kan kita nggak ngerti. Begini ketika itu barang seni kita bisa menilai tapi itu kan kita enggak bisa menilai itu tumpukan batu gitu lho,” kata Gembong saat di konfirmasi, Sabtu (24/8/2019).
Menurut dia, batu bronjong bila dilihat dari kegunaannya, biasanya dipakai untuk menahan lahan yang longsor. Praktik semacam itu biasa diterapkan oleh masyarakat di kampung halamanmya, Wonogiri, Jawa Tengah.
Gembong pun mengaku tak mengerti maksud Anies memasang benda tersebut yang justru menghabiskan uang ratusan juta. “Batu bronjong merupakan batu penahan longsor di kampung halaman di Wonogiri. Maksud dari pemasangan bronjong (di HI) itu apa?” ucapnya.