"APJATEL pada Rabu (19/8/2020) melakukan penandatanganan MoU dengan Pemprov DKI Jakarta. Ini bentuk komitmen kami,berkolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan layanan wifi gratis, " ujar Arif di Jakarta, Minggu (30/8/2020).
Dia menuturkan, sebagai dampak krisis pandemi Covid-19, terjadi accelerated change atau perubahan yang diakselerasi (dipercepat) melalui tumbuhnya kesadaran atas teknologi digital. APJATEL, kata dia mendukung Pemprov DKI Jakarta dalam program JakWIFI untuk dimanfaatkan dengan baik, khususnya bagi anak-anak dalam melakukan pembelajaran jarak jauh.
"Kita berharap dengan contoh kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah dan penyelenggara jaringan telekomunikasi akan meningkatkan infrastruktur digital yang kuat dan meningkatkan penetrasi broadband secara nasional. Kita ketahui pentingnya jaringan fiber optic untuk mendukung layanan akses internet saat ini telah sama pentingnya dengan listrik dan air sebagai kebutuhan primer untuk masyarakat," ucapnya.
Sementara itu, CEO MNC Play Ade Tjendra, selaku penyedia high speed internet access yang memiliki teknologi 100% fiber optic di Indonesia memiliki kemampuan internet yang stabil dan berkapasitas besar, menyambut baik bisa menjadi bagian dalam program layanan internet gratis ini bagi siswa-siswi untuk mendapatkan akses internet, sehingga bisa belajar secara online.
“Bisa dibayangkan berapa besar biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh siswa-siswi apabila belajar online menggunakan internet access yang dibatasi dengan kuota. Sementara kita ketahui, penerapan PSBB akibat pandemi Covid-19 sangat berdampak penurunan yang cukup besar terhadap perekonomian masyarakat khususnya masyarakat berpenghasilan rendah,” ucapnya.
Diketahui, saat ini APJATEL sudah menyediakan beberapa titik akses di RW-RW yang tersebar di 5 wilayah DKI Jakarta, yang sedang ditingkatkan kapasitasnya secara bertahap. Perluasan penyediaan akses internet ini ditargetkan lebih dari 50 titik akses selama dua bulan ke depan yang dapat nantinya diakses oleh lebih dari 1.000 siswa-siswi kurang mampu dapat belajar secara online.