"Itu sebenernya rumah kosong tapi diizinkan oleh pemilik. Pemiliknya ini salah satu orang tua dari siswa SMK ini tapi tanpa memberitahukan ke pengurus wilayah RT, RW dan lurah," tutur dia.
Riki mengatakan pelajar yang diduga kesurupan berjumlah delapan hingga 10 orang. Mereka langsung mendapatkan penanganan dari pemuka agama setempat.
"Alhamdulillah dibantu pemuka agama siswa ini dibawa ke masjid untuk diobati atau dinormalkan. Setelah selesai dijemput sekolah dan keluarga, kurang lebih ada 8 sampai 10 orang," ungkapnya.
Dia berharap bentuk kegiatan apa pun, terutama anak sekolah di lingkungan warga, dikoordinasikan kepada pengurus wilayah setempat. Hal itu untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
"Minimal RT, RW dan lurah supaya memonitor. Karena kita kan tidak tahu kejadiannya nanti seperti apa. Apalagi tidak dilaporkan," kata Riki.