"Tidak kalah penting tempat ini dioperasikan dengan standar lingkungan hidup sangat tinggi," ujarnya.
Jika rampung pada 2021, Anies mengungkapkan, kawasan tersebut akan terbuka bagi warga yang ingin melihat dan mempelajari cara proses kerja pengolahan sampah Jakarta. Dengan begitu, tempat tersebut dapat menjadikan kawasan pendidikan bagi masyarakat.
"Energi panas menjadi energi listrik, bisa dihasilkan 35 Megawatt dari ITF ini. Dan residu, residunya semuanya bisa dipakai kembali, baik berbentuk debu, baik berbentuk mepal maupun bisa juga digunakan sebagai bentuk tanaman. Jadi insya Allah pemanfaatanya sangat optimal," katanya menjelaskan.
Sementara, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryono mengatakan, ITF tersebut dapat mereduksi volume sampah 80 hingga 90 persen untuk menghasilkan energl listrik sebesar 35 Megawatt perjam. Dengan kata lain residu sampah berupa abu dari volume sampah yang ada hanya berkisar 20 persen saja.
"lni merupakan wujud perubahan cara pandang karena sejatlnya sampah adalah material produktif dalam ekonomi melingkar. Paralel, kami berkolaborasi dengan pegiat lingkungan mendukung gerakan perubahan agar bijak memperlakukan sampah," ujar Dwi.