JAKARTA, iNews.id – Jutaan warga meninggalkan Jakarta karena pergi ke kampung halaman masing-masing alias mudik untuk merayakan Idul Fitri 1440 H/2019. Dampak dari tradisi tahunan itu antara lain dapat dilihat pada volume sampah di Ibu Kota yang berkurang hingga 95 persen per hari.
“Selama dua hari lebaran itu, ada penurunan drastis (volume sampah) karena warga pulang kampung semua. Itu penurunannya signifikan sekali, jauh,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Jafar Mukhlisin, saat dihubungi, Sabtu (8/6/2019).
Dia menuturkan, pada Kamis (6/6/2019) atau H+1 Idul Fitri, instansinya mencatat volume sampah harian di Jakarta sebanyak 350 ton. Selanjutnya, pada Jumat kemarin atau H+2 Idul Fitri, jumlahnya naik menjadi 450 ton.
Jafar mengungkapkan, jumlah tersebut sudah termasuk sampah yang dikumpulkan petugas di tempat-tempat wisata di Jakarta. Padahal, di luar musim mudik lebaran, warga Jakarta biasanya menghasilkan 7.500 ton sampah per hari.
Angka itu bisa diketahui dari laporan yang diterima Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dari pihak pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Dia mengatakan, kebanyakan sampah yang ditemukan di Ibu Kota selama musim mudik ini terdiri atas sampah makanan.
“Iya, kondisinya seperti itu laporan dari Bantargebang. Sampah ini, sampah-sampah makanan, karena pada saat itu mayoritas masyarakat banyak mengolah makanan untuk hari raya, baik dari sayur-sayuran dan buah-buahan,” ucapnya.