JAKARTA, iNews.id - Dalam upaya memperkuat sektor ekonomi masyarakat, KAI Commuter bersama KAI meluncurkan inovasi layanan transportasi publik. Terobosan ini diwujudkan melalui pengembangan Kereta Penumpang Kelas Ekonomi (K3) Khusus Petani-Pedagang. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda, pada Jumat (31/10).
"Layanan kereta petani dan pedagang ini merupakan inovasi transportasi yang dekat dengan kebutuhan nyata masyarakat sekaligus terobosan terbaru dari KAI Group," ungkap Karina. Kehadiran layanan tersebut menjadi bukti nyata komitmen KAI Group dalam memperluas akses transportasi yang inklusif serta memperkuat perekonomian masyarakat sesuai dengan semangat Asta Cita.
Pada tahap awal, layanan baru ini akan diterapkan untuk perjalanan Commuter Line Merak yang melayani rute Stasiun Merak–Stasiun Rangkasbitung dan sebaliknya. Kereta khusus tersebut akan disatukan dengan rangkaian Commuter Line Merak yang ada.
Desain sarana kereta disesuaikan dengan kebutuhan para petani dan pedagang. Kursi diletakkan sejajar dengan dinding di sisi kiri dan kanan sehingga memungkinkan penumpang menata barang atau hasil dagangannya secara aman di depan tempat duduk.
"Pintu kereta pun didesain lebih lebar untuk memudahkan keluar masuknya barang bawaan, dan yang pasti sarana ini sudah sesuai dengan standar pelayanan minimum yang berlaku," ungkapnya.
Layanan ini akan mencakup 14 perjalanan Commuter Line Merak setiap hari, melayani masyarakat Banten, terutama petani dan pedagang dari wilayah Serang, Lebak, Pandeglang, dan sekitarnya untuk memasarkan hasil panen maupun dagangannya.
Karina menegaskan bahwa layanan Commuter Line Merak hanya beroperasi hingga Stasiun Rangkasbitung dengan satu jenis layanan, yaitu kelas K3 atau kelas ekonomi bersubsidi.
“Kereta khusus ini memiliki jumlah tempat duduk sebanyak 73 bangku, dan akan beroperasi dengan total sebanyak 14 kali perjalanan dari Stasiun Merak menuju Stasiun Rangkasbitung atau pun sebaliknya,” Karina menambahkan.
Dengan berhenti di setiap stasiun di lintas tersebut, layanan ini diharapkan mampu menjadi solusi mobilitas yang efektif bagi petani dan pedagang, memperkuat rantai pasok, serta membuka peluang ekonomi daerah yang lebih luas.