Anne menambahkan, arus pengguna terbanyak terpusat di dua stasiun utama, yakni Ancol dan Tanjung Priok. Selama periode Januari–September 2025, Stasiun Ancol melayani 414.519 pengguna Gate In dan 370.128 pengguna Gate Out, sementara Stasiun Tanjung Priok mencatat 2.189.778 pengguna Gate In serta 1.975.668 pengguna Gate Out.
“Potensi kepadatan di dua stasiun tersebut menjadi dasar penting bagi KAI untuk memperkuat akses transportasi melalui pembangunan Stasiun JIS. Ini adalah wujud penerapan kebijakan berbasis data dalam setiap langkah strategis perusahaan,” jelas Anne.
Lebih lanjut, Anne menyoroti bahwa Stasiun JIS akan menciptakan sistem konektivitas yang lebih efisien sekaligus mendukung pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD). Kawasan ini dirancang agar masyarakat dapat beraktivitas menggunakan transportasi massal yang ramah lingkungan.
Kehadiran Stasiun JIS nantinya akan memberikan kemudahan bagi warga untuk mencapai kawasan Jakarta Utara, terutama pada saat ada acara besar di stadion. Proyek ini juga mencerminkan komitmen KAI dalam menjalankan transformasi berkelanjutan dan memperluas kerja sama dengan pemerintah serta mitra strategis untuk menghadirkan sistem transportasi publik yang modern.
“Kehadiran Stasiun JIS menjadi gambaran kolaborasi antara pemerintah dan KAI Group dalam memperkuat layanan publik berbasis mobilitas berkelanjutan,” tutup Anne.