Dia mengatakan, gerakan Anak Abah itu menjadi tantangan bagi pembuat UU, pemerhati atau akademisi politik untuk urun rembug memperkaya khazanah regulasi politik.
"Sama seperti calon tunggal. Diletakkan kotak kosong, untuk menampung aspirasi yang berbeda dari figur yang terdapat di kertas suara. Kenapa di kertas suara yang calonnya lebih dari dua tidak diletakkan kotak kosong?" katanya.
Sementara itu, bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Suswono, menilai gerakan coblos tiga paslon muncul karena publik belum mengenal program yang digagas para paslon. Bersama Ridwan Kamil, dia mengklaim telah memiliki 70 gagasan besar untuk membuat Jakarta lebih baik.
"Saya sebagai calon wakil gubernur yang akan mem-back up Pak Ridwan Kamil, dia sudah punya 70 gagasan besar yang akan ditawarkan untuk memperbaiki jakarta ini," ujarnya.
Dia pun memastikan program-program gubernur Jakarta sebelumnya termasuk Anies Baswedan juga akan dilanjutkan demi kepentingan warga.
Salah satu programnya yakni pemberian dana Rp100-200 juta untuk setiap Rukun Warga (RW). Nantinya, dana tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan di setiap RW.
"Nanti kita akan berikan dana untuk membangun sendiri dimusyawarahkan oleh warganya kira-kira yang prioritas di RW. Nah itu kita akan stimultan dengan dana Rp100 juta sampai Rp200 juta ya per RW," pungkasnya.