TANGERANG, iNews.id - Kecelakaan yang terjadi di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar) disebabkan masalah rem pada bus. Bukan karena sopir ugal-ugalan atau mengantuk.
Salah satu korban selamat Muimah Nuraini mengungkapkan, posisinya saat itu duduk di deretan kursi paling belakang. Menurutnya, sopir tidak mengebut saat mengendarai bus.
"Saya paling di belakang, mobil kelihatan semuanya dari belakang. Pas mau nurunin gasnya gak bisa, terus mesinnya dimatiin sama sopirnya," ujar Muimah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang Selatan, Minggu (11/2/2018).
Dia menuturkan, sopir saat itu berupaya untuk mengurangi laju bus, namun sia-sia. Selanjutnya sopir mematikan mesin bus, dan kondisi semakin tidak terkendali. Sopir kemudian menarik rem tangan dan sejak itu dirinya sudah tidak sadarkan diri.
"Terus saya heran kok dimatiin (mesinnya). Dia (sopir) ngambil rem tangan, langsung (kecelakaan) gak tahu lagi saya pak," tuturnya.
Kepala Korps Lalu-Lintas Polri Inspektur Jenderal Polisi Royke Lumowa ketika menjenguk korban mengatakan, dugaan sementara kecelakaan bus yang membawa rombongan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Permata, Ciputat karena rem tidak berfungsi. Atas kejadian itu, pihaknya sudah menetapkan sopir bus sebagai tersangka.
Selain itu, manajemen bus juga harus bertanggung jawab atas kejadian yang menimbulkan korban jiwa itu. "Mekanis dari peralatan rem mengalami gangguan. Fungsi rem tidak berjalan dengan baik, di roda kanan belakang ada aliran yang dua selang, pas kita lakukan olah TKP tinggal satu," ucap Royke.