”Sekarang hasil hortikultura dibeli murah dari petani karena dikelola secara tradisional. Buah, sayur, dicuci di saluran irigasi atau sungai. Kalau di pusat hortikultura ada teknologi yang bisa bikin lebih awet dan segar setelah dikemas,” papar calon bupati petahana ini.
Zaki menuturkan, pengolahan secara benar dan berkualitas akan meningkatkan harga jual. Tidak menutup kemungkinan, BUMD Kabupaten Tangerang nanti akan membeli produk hortikultura dengan harga eceran tertinggi (HET) dari petani untuk diolah di pusat hortikultura ini. ”Nanti 2019 mulai konstruksi, 2020 rencana operasi. Jepang saja bisa bikin kebun melon di atap gedung, masak kita tidak bisa yang lebih baik lagi,” kata Zaki.
Selain hortikultura, dia juga akan menekankan penataan zonasi tata ruang. Salah satu fokus adalah penataan kawasan sekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkarang. Penataan ini penting agar tidak terjadi pembangunan seperti di era 1999-2004 yang ”brutal”. Waktu itu, kata Zaki, siapa pun yang ingin mendirikan usaha diberikan izin. Akibatnya, pabrik, pergudangan, dan permukiman tumbuh tak terkendali.
”Saat itu wajar karena memang lagi krisis. Orang banyak butuh pekerjaan. Kalau ada yang ingin ciptakan lapangan kerja pasti dikasih izin. Nah ini yang kemudian disadari, harus ditata lagi,” kata dia.
Menurut Zaki, Kabupaten Tangerang harus berpikir 50 tahun ke depan untuk kemajuan wilayah. ”Sekarang ini pergerakan di Bandara Soekarno-Hatta sekitar 60 juta orang. Zonasi tata ruang itulah yang kita tata karena bandara ini kan etalase Indonesia. Jangan sampai bikin malu,” kata dia.
Sementara itu terkait dengan pencalonannya di Pilkada Kabupaten Tangerang 2018, Zaki tak ingin meremehkan meski berhadapan dengan kotak kosong. Dia memperkirakan partisipasi pemilih turun karena pelaksanaan pilkada sekitar 10 hari setelah Idul Fitri. Karena itu dia berharap warga tetap antusias menyambut pesta demokrasi ini.
”Harapannya, warga Kabupaten Tangerang ikut menyukseskan pilkada pada 27 Juni 2018 dengan hadir di TPS dan memberikan suaranya,” kata dia. Di Pilkada 2018, Zaki yang berpasangan dengan Mad Romli didukung 13 partai politik,yakni PDIP, Golkar, PPP, Demokrat, PAN, Gerindra, Nasdem, PKB, Hanura, PKS, PBB, dan PKPI. Zaki juga didukung Partai Perindo.