KAI Commuter menegaskan tidak akan memberikan ruang bagi aksi vandalisme, khususnya yang menyasar sarana perkeretaapian. Selain menyebabkan kerugian finansial, aksi tersebut bisa membahayakan nyawa ratusan penumpang dan kru yang sedang bertugas.
“Kami tidak hanya menindak, tetapi juga terus menggalang dukungan dari aparat hukum, masyarakat, hingga tokoh lokal untuk menciptakan kesadaran kolektif,” kata Joni.
Ia juga mengingatkan bahwa pelaku pelemparan bisa dijerat pidana berat, sesuai dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan KUHP Bab VII, dengan ancaman hingga 15 tahun penjara.