"Elongasi hilal hakiki di Indonesia pada 29 Ramadhan 1446 H bervariasi antara 2 derajat 58 menit hingga 3 derajat 01 menit," bunyi keterangan PBNU.
PBNU menyatakan, lama hilal di atas ufuk di seluruh Indonesia pada 29 Ramadhan 1446 H atau 29 Maret 2025 adalah 0 detik. Hal ini mengingat kedudukan hilal di seluruh Indonesia di bawah ufuk dan di bawah kriteria Imkan Rukyah Nahdlatul Ulama (IRNU).
"Dengan begitu, hilal berada pada zona istihalah al–rukyah (mustahil terlihat)," kata PBNU.
Adapun data hisab tersebut merupakan hasil perhitungan LF PBNU di Gedung PBNU, Jakarta. Penghitungan ini dilakukan berdasarkan perhitungan metode ilmu falak (sistem hisab) jama’i atau tahqiqy tadqiky ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.