Dalam rangka kehatian-hatian dan keamanan serta keselamatan tahap I ini, kata dia guru dan tenaga pendidik yang belum divaksin tidak diperkenankan untuk melaksanakan PTMT, namun mereka diperkenankan untuk pembelajaran jarak jauh atau PJJ.
Menurutnya, berdasarkan program Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus (surveilans) atas kemungkinan penyebaran Covid-19 di setiap satuan pendidikan, akan dilakukan secara tes sampling acak 10 persen dari sekolah yang melaksanakan PTMT.
Sehingga, lanjut dia jika ditemukan kasus positif Covid-19 memudahkan tracing dan testingnya. "Dengan persiapan yang matang, pelaksanaan dengan prokes ketat, serta patroli dan pemantauan dari semua pihak, surveillans berjalan, dan keterlibatan semua pihak, semoga PTMT di Kota Bogor terlaksana dengan baik, lancar, aman dan selamat," katanya.
Dia mengatakan, peserta didik yang dapat mengikuti PTMT juga dianjurkan bagi yang sudah melakukan vaksinasi penuh. Menurutnya, perlun koordinasi pihak sekolah dan Satgas Pelajar melibatkan musyawarah pimpinan kecamatan (muspika), camat, Danramil dan Kapolsek setempat perlu digencarkan, agar tidak ada pelajar yang sedang tidak mendapatkan jadwal PTMT, berkeliaran menggunakan seragam sekolah untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan prilaku pelajar atau yang biasa disebut tawuran.
"Kelancaran, keamanan dan keselamatan PTMT menjadi perhatian dan kepentingan bersama. Kami mohon dukungan dan keterlibatan semua pihak untuk memantau PTMT secara intens. Terutama untuk jam-jam rawan, saat siswa di perjalanan datang dan pulang," ucapnya.