Saat tiba di kediaman korban, suami Evi mendapati kenyataan yang sedih. Kepala korban terlihat berada di puing-puing reruntuhan rumah yang roboh.
"Saat suami saya masuk, itu sudah kepala almarhum di bawah, posisi di bawah sudah dua puing, tertimpa reruntuhan dua puing," ujarnya.
Kemudian suaminya mengevakuasi korban. Saat dievakuasi dia hanya menyebut darah korban sudah berceceran di mana-mana dan kepala korban sudah mengambang di air.
"Jadi almarhum sudah di bawah. Posisi di sini sudah darah semua dan kepala sudah mengambang di air. Katanya seperti itu karena suami saya yang evakuasi," pungkas dia.
Peristiwa longsor dan banjir itu terjadi saat hujan deras dan pagar pembatas antara rumah penduduk dengan anak kali Setu roboh. Material pagar pembatas yang roboh itu kemudian menutupi sungai sehingga air memasuki pemukiman penduduk sampai menyebabkan banjir.