Mahasiswa ITB Swadharma Rancang Alat Monitoring Suhu dan Kelembaban Udara Berbasis Sensor

Irfan Ma'ruf
Mahasiswa didampingi Kaprodi TE ITB Swadharma menggelar kegiatan pengabdian masyarakat di SMK Kesuma Bangsa 1, Depok, Jawa Barat. (Foto: Istimewa).

JAKARTA, iNews.id Suhu dan kelembaban udara dapat berpengaruh pada kesehatan tubuh.  Jika kelembaban udara di ruangan rendah, risiko yang muncul antara lain penyakit flu dan batuk dan sebaliknya, kelembaban udara tinggi dapat meningkatkan risiko infeksi pernapasan.

Menyadari pentingnya pemantauan suhu dan kelembaban udara pada ruangan itu, mahasiswa Program Studi Teknik Elektronika Fakultas Teknologi Institut Teknologi dan Bisnis Swadharma tergerak untuk merancang alat pemonitor berbasis sensor. Sebagaimana penelitian lainnya, rancangan itu juga didahulu dengan simulasi untuk memastikan apakah alat nantinya dapat bekerja. 

Simulasi dilakukan dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di SMK Kesuma Bangsa 1 Depok. Kegiatan yang merupakan bagian Tri Dharma Perguruan Tinggi ini sebagai wujud pengamalan ilmu pengetahuan dan teknologi ITB Swadharma langsung pada masyarakat.

Kepala SMK Kesuma Bangsa 1 Caming Suryadi yang diwakili oleh bagian Hubungan Masyarakat Zean berterima kasih atas kegiatan tersebut. Menurut dia, aplikasi Laporan Pantauan Harian yang dibuat Prodi TE ITB Swadharma sangat membantu tenaga kelurahan yang bertugas di SMK Kesuma Bangsa 1.

Mereka dapat memantau melalui tampilan yang tertera di display sebagai acuan. Menariknya, tampilan itu bisa ditautkan ke dalam situs resmi SMK Kesuma Bangsa 1.

ITB Swadharma menyatakan, suhu dan kelembaban udara di lingkungan dapat dimonitor melalui pihak ketiga dengan menggunakan Internet of Thing (IoT) agar udara di lingkungan tersebut tetap sehat dan terjaga. Kelembaban udara (relative humidity) merupakan satuan untuk menyatakan jumlah uap air yang terkandung pada udara. 

Semakin banyak uap air yang dikandung dalam udara, maka semakin lembab udara tersebut. Kelembaban udara dinyatakan dalam persen dan rentang kelembaban udara dalam ruangan (indoor) yang dianggap ideal adalah 40-60 persen tergantung di mana tinggal. 

Biasanya angka 45 persen dianggap sebagai angka yang paling ideal bagi kelembaban udara indoor. Jika kelembaban udara di ruangan tersebut rendah, ini berisiko memunculkan penyakit flu dan batuk, sedangkan jika kelembaban udara tinggi beresiko menyebabkan infeksi pernapasan yang lebih tinggi. Untuk suhu udara, ideal untuk indoor yaitu 20-29 derajat Celcius. 

“Oleh karena itu kami membuat simulasi alat yang bisa memonitoring suhu dan kelembaban di ruangan atau rumah menggunakan sensor yang dapat langsung dipantau atau dimonitor oleh para penggunanya melalui tampilan antarmuka web,” kata Kepala Prodi TE ITB Swadharma Irawati, Kamis (27/5/2021).

Editor : Zen Teguh
Artikel Terkait
Megapolitan
3 hari lalu

Setu Tujuh Muara di Depok Meluap, Puluhan Rumah dan Kios Terendam

Megapolitan
4 hari lalu

Viral! Warga Depok Jadi Korban Pengeroyokan Debt Collector, Pelaku Diburu Polisi

Nasional
6 hari lalu

Resmikan Embung Lapangan Merah, Pramono Sebut Bisa Kurangi Banjir di Jakarta hingga Depok

Megapolitan
8 hari lalu

Hari Disabilitas Internasional, Anak-Anak Difabel Depok Unjuk Bakat di Festival Kreasi

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal