JAKARTA, iNews.id – Miniatur ondel-ondel Bang Lukman kini semakin berkembang pesat setelah mendapat kucuran dana dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI. Semua itu berawal dari kecintaan Lukman Hakim terhadap ondel-ondel yang merupakan budaya Betawi.
Jawara Betawi yang bekerja sebagai sekuriti salah satu perusahaan itu kemudian mencoba mengembangkan ondel-ondel dengan memanfaatkan botol bekas.
Dia sengaja membuat miniatur ondel-ondel agar semakin dicintai semua kalangan khususnya anak sekolah.
“Awalnya, saya ditantang Bu Lurah pasa acara Agustusan untuk membuat suvenir ondel-ondel. Sejak itu, saya tertantang untuk membuatnya,” kata pria yang akrab disapa Bang Lukman ditemui di rumahnya kawasan Jalan Pertanian Raya, Lebak Bulus, belum lama ini.
Lukman menuturkan, awal mula membikin miniatur ondel-ondel pada 2014. Selain untuk menopang kebutuhan ekonomi keluarga, juga melestarikan budaya Betawi yang semakin terpinggirkan.
“Saat itu, ekeonomi keluarga lagi sulit-sulitnya. Buat kebutuhan keluarga belum cukup, apalagi anak sudah bertambah. Terus jiwa seni saya keluar. Saya coba kreasikan barang-barang bekas jadi ondel-ondel mini,” paparnya.
Memanfaatkan botol bekas, Lukman mulai membuat miniatur ondel-ondel. Tak disangka, hasil kreasinya diminati warga saat acara Agustusan.
“Ternyata, para ketua RT di wilayah ini banyak yang suka. Sejak itu, saya mulai serius membuat ondel-ondel mini,” katanya.
Lukman mengaku tidak banyak yang diproduksi saat awal-awal membuat ondel-ondel mini hanya sekitar 20an pasang.
“Swalnya ada penjual baju pangsi yang ngambil buat jualin ondel-ondel. Tidak banyak hanya 20 pasang. Sejak itu ternyata banyak peminatnya. Ada permintaan dari Monas, rumah Betawi, toko mainan, Setu Babakan,” katanya.
Setelah banyak yang tertarik, Lukman mulai membuat ondel-ondel mini dalam jumlah banyak sesuai permintaan pasar. Selain itu, ondel-ondel mini diikutsertakan dalam pameran UMKM yang digelar Pemprov DKI.
“Saya daftar UMKM, dapat pelatihan dan juara-juara lomba kreativitas,” ucapnya.
Setelah bisnis ondel-ondel mini terus berkembang dengan modal awal hanya Rp100.000 dari sisa tabungan, Lukman mulai berani mengajukan pinjaman KUR BRI. Tanpa butuh proses lama, ajuan pinjaman KUR disetujui.
“Waktu itu, saya dapat KUR Rp20 juta. Modal awalnya pinjam dari BRI. Itu sebelum Covid-19 sekitar tahun 2017. Saya pinjam lewat KUR karena bunganya rendah. KUR itu saya pakai buat modal beli peralatan, seperti gunting dan cat,” katanya.