JAKARTA, iNews.id - Dewan Masjid Indonesia (DMI) menganjurkan penerapan ganjil genap saat salat Jumat. Penerapan itu merujuk nomor ponsel ganjil dan genap jemaah.
Kepala Bidang Umum dan Operasional Masjid Agung Sunda Kelapa Laode mengatakan, pihaknya tidak menerapkan aturan tersebut. "Kan poin yang dianjurkan itu ada beberapa. Kalau yang masjid lahannya luas itu enggak masalah, tidak perlu membagi gelombang (dengan ganjil genap)," katanya saat dihubungi, Jumat (19/6/2020).
Pelaksanaan salat Jumat di Masjid Sunda Kelapa, Laode mengungkapkan, hanya akan dilakukan satu kali dan tidak terbagi menjadi dua gelombang. Alasannya, kapasitas masjid sudah disesuaikan dengan protokol kesehatan, mulai dari pemberian jarak antarumat hingga pengecekan suhu tubuh.
Laode mengatakan, Masjid Sunda Kelapa mampu menampung banyak orang dalam satu kali salat Jumat karena memaksimalkan penggunaan ruang yang ada. Dalam kondisi normal, Masjid Sunda Kelapa menggunakan 3 ruangan.
"Ruangannya itu hanya aula, ruang ibadah utama, sama serambi. Kalau sekarang seluruh area masjid digunakan, dengan halamannya, lapangan bola, pelataran semua dipakai," ujarnya.