Sebelum mengikuti rapid test ini, para santri sudah terlebih dahulu melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing. Begitu pula setelah pelaksanaan rapid test ini, para santri juga akan melakukan karantina mandiri sebelum diberangkatan pesantren menuju Jawa Timur.
Rafly, salah satu peserta rapid test mengaku senang karena bisa segera kembali ke pesantren, setelah sekian lama meninggalkan pesantren. Karena itu, dia mengikuti rapid test dengan sangat antusias.
“Saya sudah kangen sama pesantren, sudah pingin belajar lagi, pingin ngaji lagi seperti biasa. Berharap semoga pandemi ini segera berakhir. Dan terima kasih untuk NU Care dan Tokopedia Salam,” ujar Rafly.
Menurut Slamet Tuharie, PIC Program dari NU CARE-LAZISNU ini merupakan bagian dari rangkaian kerjasama NU Care-Lazisnu dan Tokopedia Salam yang berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 dari klaster pesantren.
“NU Care-Lazisnu dan Tokopedia Salam tentu punya komitmen yang sama untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi penyebaran Covid-19. Dan salah satu fokusnya adalah pada kelompok santri yang juga sangat rentan pada penyebaran Covid-19,” kata Slamet Tuharie.