Dia menyebut, perjanjian ini sebagai rencana kerja awal untuk memastikan setiap langkah didukung data teknis yang kuat serta mencapai keseimbangan antara biaya, kualitas, dan kuantitas.
“Target kami jelas, yaitu layanan makin merata, kebocoran berkurang, dan keandalan pasokan meningkat. Dengan mitra yang tepat, percepatan konektivitas perpipaan akan menekan ketergantungan air non-pipa dan memperkuat ketahanan layanan di wilayah kepulauan,” kata Arief.
Sementara itu, Chairman of Board Turan Borfit (TA Group), Attila Akalan, menyampaikan bahwa Turan Borfit membawa kompetensi manufaktur dan rekayasa sistem perpipaan plastik (PE). Dia menyebut, sistem tersebut dapat diaplikasikan di Jakarta.
“Keahlian Turan Borfit pada sistem sambungan dan permesinan pipa PE akan kami bawa untuk kebutuhan lintasan bawah laut dengan karakteristik yang khas pesisir Jakarta. Kami melihat sinergi berkelanjutan, dari engineering hingga manufaktur, untuk memenuhi standar layanan metropolitan seperti Jakarta,” kata Attila.
Adapun ruang lingkup penjajakan teknis melalui perjanjian ini mencakup perencanaan jalur pipa yang ditarik dari daratan menuju pulau-pulau berpenghuni di Kepulauan Seribu, serta pemetaan desain dan material terbaik yang sesuai dengan lingkungan pesisir dan lintasan bawah laut.
Tahap ini juga meliputi pengujian feasibility atas metode konstruksi multi-tahap serta penentuan parameter kinerja, seperti keandalan pasokan, pengurangan tingkat kebocoran, kemudahan pemeliharaan jangka panjang, sekaligus penjaminan kepatuhan terhadap regulasi dan aspek K3L.
Pada saat yang sama, skema mitigasi risiko dan pengaturan pembagian risiko (risk sharing) akan dipetakan secara rinci agar pelaksanaan proyek tetap prudent, transparan, dan akuntabel.