Dengan demikian total kasus positif Corona di Kota Bogor selama pandemi sebanyak 837 orang, dengan rincian meninggal 38 orang, selesai isolasi/sembuh 524 orang dan masih sakit atau positif aktif 275 orang.
Lonjakan kasus positif setiap harinya tidak berbanding lurus dengan klaim Wali Kota Bogor Bima Arya yang menyebutkan data dari hasil riset bertajuk 'Survei Persepsi Risiko Covid-19' efektif dalam menekan angka kasus Covid-19, sehingga merubah zona merah menjadi oranye.
“Hasil riset yang disampaikan tadi menguatkan landasan Pemerintah Kota Bogor untuk menerapkan secara maksimal PSBMK (Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas) dan tidak memilih PSBB,” kat Bima Arya, Jumat (11/9/2020).
Dalam riset yang dilakukan 15 Agustus hingga 1 September 2020, menurut Bima Arya, menyadarkan jajaran Pemerintah Kota Bogor akan kelemahan dalam memberikan sosialisasi.
"Sehingga kedepan Pemkot Bogor akan lebih memperkuat edukasi secara maksimal dengan melibatkan dokter dan tokoh agama sehingga diharapkan warga Kota Bogor lebih sadar dan paham bahwa Covid-19 itu berbahaya dan nyata. Selain itu Pemkot akan memperkuat protokol kesehatan yang kolaboratif dengan semua pihak," katanya.
Hal tersebut tidak terlepas dari hasil riset yang dipaparkan bahwa sebagian besar warga Kota Bogor belum teredukasi dengan baik dan 90 persen warga terpapar secara ekonomi. Atas dasar tersebut, Bima beralasan memilih memaksimalkan penerapan PSBMK.