"Iya sekarang Bogor sebetulnya masih dalam kewaspadaan tinggi, mudah-mudahan tidak tergelincir ke merah (zona merah)," katanya kepada wartawan, Sabtu (8/8/2020).
Meski demikian dia mengakui, ketika diterapkanya PSBB transisi, petugas sempat mengalami kendala dalam menekan angka kasus karena secara tiba-tiba terjadi peningkatan kasus di klaster rumah tangga. Menurutnya, klaster rumah tangga ini sumber penularannya berasal dari luar.
"(Klaster rumah tangga) awalnya berasal dari imported cases (penularan dari luar), mereka yang kerja di DKI (Jakarta) dengan KTP Bogor, atau perjalanan dinas melalui moda transportasi, atau KTP Bogor tapi domisili di zona merah," katanya.