Selain itu, pelaku juga terinspirasi dari pelaku-pelaku penembakan di luar negeri. Bahkan, siswa yang saat ini berstatus anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) tersebut menuliskan nama-nama pelaku penembakan di luar negeri pada senjata mainan yang dibawa saat beraksi.
Densus 88 kemudian merinci 6 nama pelaku penembakan yang ditulis siswa ABH pada senjata mainan yang dibawa saat beraksi. Tiga nama yang ditulis di mainan pelaku yakni Alexandre Bissonnete, pelaku penembakan di Quebec City pada 29 Januari 2017.
Lalu, Luca Traini pelaku penembakan enam migran asal Afrika di Kota Macerata pada Februari 2018. Kemudian, Brenton Harrison Tarrant, pelaku penembakan massal di dua masjid di Selandia Baru pada 15 Maret 2019.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri membeberkan sosok pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara merupakan pribadi yang tertutup.
“ABH yang terlibat dalam kasus ledakan ini dikenal sebagai pribadi yang tertutup, jarang bergaul, dan dia juga memiliki ketertarikan pada konten kekerasan,” kata Irjen Asep saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (11/11/2025).