Dia menuturkan, hasil asesmen tersebut akan dijadikan dasar untuk menentukan sekolah yang siap dan dapat melaksanakan pembelajaran campuran atau blended learning, yaitu pembelajaran dengan mengombinasikan antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran dari rumah.
Menurutnya, sekolah yang memenuhi kriteria dalam asesmen tersebut akan menjadi sekolah model dalam pelaksanaan blended learning di wilayah DKI Jakarta. Laman Siap Belajar, kata diatidak akan berhenti pada tahapan asesmen sekolah saja, namun juga dilanjutkan dengan verifikasi kondisi sekolah secara langsung.
Selanjutnya, bagi sekolah yang terpilih dan menjadi sekolah model akan dilakukan pengawasan dan evaluasi terkait pelaksanaan. Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mengharapkan kerja sama dan peran aktif para orang tua serta masyarakat untuk menyampaikan aspirasi terkait pelaksanaan pembelajaran semester genap TA 2020/2021 ini.
“Tentunya hal tersebut sedang kami gencarkan sosialisasinya kepada satuan pendidikan yang ada. Kami juga telah memanfaatkan platform JAKI (Jakarta Kini) untuk pengisian CLM (Corona Likelihood Metric) yang menjadi salah satu komponen dari asesmen Siap Belajar,” katanya.